Si Kembang Tahu dari Surabaya

Ada yang menyebutnya tahuwa. Keluarga paklik–panggilan bahasa Jawa, artinya paman–memakai kata “tawa” untuk menamai hidangan tersebut, atau setidaknya yang saya dengar begitu. Saya pikir apa paklik saya ngguyon (karena beliau memang hobi bercanda), tapi ternyata namanya ya memang tawa. Awal mulanya, ketika saya masih menjalani pemulihan pasca operasi pengangkatan kista di Surabaya, bulik–artinya tante atau bibi–rajin membelikan saya penganan ini untuk…